1. |
Gelap
05:55
|
|||
Kemungkinan firasat terhadap
Kehidupan meraba
Mendekat keberanian
Lelah berpikir tertutup bayang mencari terang datang
Lelah berpikir tertutup bayang mencari terang datang
Cemas terhadap diri
Hanya dapat berdiri
Berhenti atau berlari
Lelah berpikir tertutup bayang mencari terang datang
Lelah berpikir tertutup bayang mencari terang datang
Kita tak dapat melihat
Membuat kita hampir gila
(na-na-na, na-na-na, na-na)
Imajinasi mengisi kemungkinan terburuk
(Lelah berpikir tertutup bayang mencari terang datang)
(na-na-na, na-na-na, na-na)
Mengisi sugesti keberadaan mahkluk
(Lelah berpikir tertutup bayang mencari terang datang)
(na-na-na, na-na-na, na-na)
Lelah berpikir tertutup bayang mencari terang datang
Memilih dari tiada hingga berada, berada
Memilih dari tiada hingga berada, berada
(na-na-na, na-na-na, na-na)
|
||||
2. |
Raba / Terka
06:26
|
|||
Redup cahaya menghujam pertanyaan
Tentang bagaimana menindak keadaan
Bahkan dan dia kedalam tekanan
Langkah berdampingan dengan kekuatan
Semua melebur dan menjadi harapan
Bahkan pada waktu yang kan berpihak
Cahaya kan menjelang
Cahaya kan menjelang
Cahaya kan menjelang
Cahaya kan menjelang
Cerita hari ini adalah cerita tentang masa yang kan berakhir menjadi tragedi
Sesaat kita bertindak tak perlu sesali siasati dengan cinta
Menghibur diri
Cerita hari ini adalah cerita tentang masa yang kan berakhir menjadi tragedi
Sesaat kita bertindak tak perlu sesali siasati dengan cinta
Menghibur diri
|
||||
3. |
Imajiner / Paranoid
09:29
|
|||
Menuju suaka yang jauh tempatnya
Melawan gejala pada tingkah kita
Tertatih melewati waktu abu
Terangnya menyembunyikan sukma
Tawanya membawa cerita siksa raga hiburan semata
Menuju suaka yang jauh tempatnya
Melawan gejala pada tingkah kita
Tertatih melewati waktu abu-abu
Terangnya menyembunyikan sukma
Tawanya membawa cerita siksa raga hiburan semata
Tenggelam kuterbawa suasana
(Terangnya menyembunyikan sukma)
Malam mebuatku halu perkara
(Tawanya membawa cerita siksa raga hiburan semata)
Aku berada dimana, dimana
(Terangnya menyembunyikan sukma)
Poem,
Dimana mereka bertempat,
Keberadaan memaksa berbuat,
Dokma iman dan logika,
Bertemput menjadi para sekutu
Saling serang-memerangi
Bilang adat tergelak ditempat
Dimana lagi acuan
Kita tak bisa berperang
Halang bunga merayap dihadang dengan muslihat
Bunga gugur menjadi legenda
Hancur lebur Nusantara pecah
Serigala lupa mangsanya
Mengkoyak-koyak tubuh manusia
Beringas.. sudah diacak-acak selangkangannya
Air sungai mengalir merah, manusia kehilangan arah
Menghindar, lari dan tersungkur dikejar anak panah
|
||||
4. |
Siasat / Ruwat
05:33
|
|||
Meraba dikegelapan
Buta di gelap gulita
Buka rasa di indraku
Kegelapan dalam tenang
Terpejam dalam tegang
Nyala terang dibatinku
Dihadang dengan pedang
Terpisah dengan doa terang
Awan hitam mencekam mendukung peperangan
Semua serdadu meluncurkan serangan
Semua pasukan melumpuhkan lawan
Kutusuk dengan belati
Meregang nyawa abadi
Semua serdadu meluncurkan serangan
Semua pasukan melumpuhkan lawan
Berjalan melewati koloni
Menanti kemenangan tak pasti
Semua serdadu meluncurkan serangan
Semua pasukan melumpuhkan lawan
Asa manusia hilang kemana?
Berhamburan.. Bertebaran
Asa manusia hilang kemana?
Berhamburan.. Bertebaran
Manusia hilang arah
|
||||
5. |
Celah / Karsa
04:57
|
|||
Perjalanan panjang mencekam
Susuri hutan di dalam terang
Mencari jalan meniti langkah
Kita mencari celah dalam petang
Tuk keluar dari ruang yang menghadang
Peristiwa zaman yang kelam
Hilang tak terbahas dan
Tergantikan dengan kemenangan
Bibir para pendusta
Manusia tiada ajinya
Ketika menikam mangsa
Semesta menerkam mangsa
Haus berebut tahta
Kita rawat langkahnya hiasi kisah dalam doa dalam cinta
Mensyukuri peristiwa
Mengiklhaskan semua gelisah
Hati mengenang mimpi tiduri lautan angan-angan dan harapan manusia di bumi berlindung diri berkarat dari atas sana jadi angkara
|
||||
6. |
Terang / Pijar
06:45
|
|||
Kesadaran menentang keadaan
Mengejar harapan kedepan
Asa tak pernah tiada terjaga
Menerima semua peristiwa
Bayangan tersapu sirna
Turun kebumi dengan kecepatan
Tak terhingga lakunya
Menyilaukan penglihatan
Yang datang aku tetap berjalan
Lewati halusi gelap pekat
Langkah kita rawat hadirnya
Bayangan tersapu sirna
Datang menerangi gelap keadaan
Tak terhingga sinarnya
Terang benderang bersama kita
Semua yang hadir akan berakhir bersama takdir
Semua yang menyakiti akan terhakimi oleh mimpi-mimpi
Dari gelap yang sunyi kita awali terang yang abadi
|
Trees Surakarta, Indonesia
Tiga orang terbaik yang bermain musik bersama.
Whatsapp +62 81575157812
Streaming and Download help
If you like Trees, you may also like:
Bandcamp Daily your guide to the world of Bandcamp